Monday, September 23, 2013

Istilah Fotografi Dasar yang wajib dipahami

Istilah fotografi bagi pengguna baru kamera digital merupakan PR tersendiri. Kebanyakan dari mereka masih sangat awam dengan istilah - istilah tersebut. Tidak perlu membaca buku yang tebalnya ratusan halaman, cukup mengetahui beberapa istilah penting yang sering kita jumpai. Tentu kita pernah mendengar orang mengatakan diafragma, aperture, bukaan lensa, bukaan kecil, bukaan besar atau open wide. Aslinya, istilah tersebut intinya sama, yaitu membicarakan masalah tentang seberapa lebar diafragma membuka.




Aperture / Bukaan
Jika mata pada manusia memiliki diafragma maka fotografi sering disebut dengan aperture atau bukaan. Aperture itu sendiri dipengaruhi oleh kemampuan lensa membuka tutup bilah diafragma yang masing - masing lensa mempunyai perbedaan. Aperture ini di simbolkan dengan huruf F, mulai dari F/0.95 sampai dengan F/32. Bukaan F/0.95 dimiliki lensa premium seperti canon FD atau lensa keluaran Leica. Sedangkan lensa dengan bukaan kecil di simbolkan dengan F number besar misalnya F/32 digunakan untuk memotret foto macro. Kebanyakan lensa bukaan besar ( F number kecil ) misalnya F1.8 digunakan untuk mengisolasi ruang tajam hanya pada subyek saja. Ruang tajam ini dinamakan dengan DOF ( depth of field ) sedangkan area diluar DOF disebut dengan BOKEH. Misalkan Anda pernah membaca di sebuah forum, disitu tertulis Nikon D700 + 50mm F1.4 @open wide artinya foto tersebut dihasilkan menggunakan lensa dengan bukaan F1.4.

Shutter Speed
Kecepatan shutter mekanis dalam membuka dan menutup jendela. Fungsinya untuk mendapatkan efek freeze atau diam dari sebuah obyek yang bergerak dan juga efek BLUR. Ada blur yang disengaja ada pula blur yang tidak disengaja. Blur yang disengaja adalah teknik Slow Speed atau Long Exposure. Sedangkan blur yang tidak disengaja adalah shake akibat shutter speed terlalu lambat saat memotret. Makin panjang lensa yang digunakan maka dibutuhkan shutter speed yang cepat pula. Misalnya kita memotret menggunakan lensa 200mm maka dibutuhkan shutter speed 1/200 agar tidak rawan shake.

ISO
Adalah istilah yang digunakan untuk menggambarkan seberapa tinggi tingkat sensitifitas sensor terhadap cahaya. Makin kecil ISO yang digunakan misalnya ISO 100 maka makin tinggi kualitas foto yang dihasilkan. Sedangkan ISO tinggi menyebabkan kualitas foto menurun akibat noise. Tinggi dalam hal ini bervariatif tergantung kamera apa yang digunakan. Ada kamera yang menggunakan ISO 400 sudah muncul noise ada pula kamera ISO 6400 masih bersih. Dalam kondisi tertentu noise ini justru dibutuhkan, misalnya memotret panggung atau foto-foto BW, dengan adanya noise foto akan nampak lebih hidup.

PSAM atau P,Av,Tv,M
Mode Dial ini adalah salah satu Istilah Fotografi yang wajib dipahami juga. Jika ingin mahir fotografi sebaiknya gunakan mode dial ini. 
  1. Manual Mode : Tergantung situasi dan kondisi, pada pemotretan seperti model, landscape, dan fotografi yang membutuhkan teknik tapi tidak mengejar momen sebaiknya menggunaan mode Manual karena seluruh setting berada ditangan fotografer.
  2. Shutter Speed Priority : Fotografer hanya menentukan berapa kecepatan shutter dan ISO sedangkan aperture otomatis menggunaan sistem kamera .
  3. Aperture Priority : Fotografer hanya menentukan bukaan diafragma dan ISO, sedangkan shutter speed diatur oleh kamera. Nah, kebanyakan fotografer pro menggunakan mode ini untuk kebutuhan sehari - hari terutama saat liputan.
  4. Mode Program : Mode yang harus dihindari saat pemotretan, karena fotografer hanya dapat menentukan ISO saja.
Sebenarnya, sebelum membeli dan memilih kamera digital beserta lensanya harus mengetahui terlebih dahulu istilah fotografi diatas.

No comments:

Post a Comment